Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi
MANAJEMEN KONSTRUKSI
TERDIRI DARI DUA KATA YAITU :
— MANAJEMEN (MANAGEMENT)
— KONSTRUKSI (CONSTRUCTION)
Manajemen ialah suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
dan pengawasan (controlling), yang masing masing saling memanfaatkan
dalam bidang ilmu pengetahuan (science) maupun keahlian (art), dalam
rangka untuk mencapai mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan.
Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi
atau pengertian manajemen. Beberapa diantaranya merumuskan manajemen
sebagai berikut:
Stoner &
Wankel: Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
Tery : Manajemen
adalah proses tertentu
yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber
daya manusia & sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
— KONSTRUKSI
— Pengertian
konstruksi dalam masyarakat masih banyak kerancuan-kerancuan. Istilah
konstruksi beton, konstruksi baja, konstruksi kayu misalnya, seringkali masih
digunakan untuk maksud mengartikan struktur rangka beton, struktur baja,
struktur kayu. Kerancuan ini kemungkinan timbul karena di masa lalu kita pernah
menggunakan sebagai padanan kata constructie (bahasa Belanda,
struktur) yang artinya berlainan dengan kata construction (bahasa
Inggris, pembangunan).
— MANAJEMEN
KONSTRUKSI
— Manajemen konstruksi
yang selama ini digunakan oleh kalangan luas adalah padanan dari istilah bahasa
Inggris construction management yang berarti pengelolaan
pembangunan sesuatu bangunan.
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.
Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu
hasil dalam bentunk bangunan atau infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya
mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan
arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,
teknik mesin, elektro dan sebagainya.
Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai
Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
2. Mengantisipasi
terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala
terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau
prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan
opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
4. Hasil evaluasi
dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang
terjadi di lapangan
5. Fungsi
manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk
menganalisis performa dilapangan
Tujuan Manajemen
Konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen
atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian
tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang
digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu
diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu ( Quality Control )
, pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan
waktu pelaksanaan ( Time Control ).
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut
1. Manajemen
Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan
sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk
masukan - masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional
proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan,
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2. Tim MK sudah
berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek selesai, setelah
suatu proyek dinyatakan layak ('feasible ") mulai dari tahap disain.
3. Tim MK akan
memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek
selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
4. MK berfungsi
sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi
pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai
tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan
untuk kontraktor.
Peranan Manajemen
Konstruksi pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.
Owner Construction Management (OCM)
Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.
Owner Construction Management (OCM)
Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan
bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Construction
Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab
seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen
harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen
keselamatan, dan dan praktek profesional.
Peranan Manajemen
Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk
mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagai
manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi proyek Anda. Pada
tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan studi kelayakan
dan penelitian. Kemudian datang desain dan perencanaan. Setelah spesifikasi
arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan dengan baik, pekerjaan
dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai membangun aktual bawah
pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada independen dari para profesional
lain yang terlibat dalam konstruksi. netralitas ini memungkinkan untuk secara
objektif dan tidak memihak menyarankan klien pada pilihan consultans dan
kontraktor, yang memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.
MANAJEMEN KONSTRUKSI
PENDAHULUAN
BERBAGAI DALAM DAN
LUAR NEGERI DIBACA, ADA 315 PENGERTIAN MANAJEMEN. TIGA RATUS LIMA BELAS
PENGERTIAN MANAJEMEN TERSEBUT, DIANALISIS TITIK TEMU KESAMAAN SEKALIGUS
PERBEDANNYA BERBASIS LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENULIS SENDIRI ADALAH BIDANG
MANAJEMEN. SEHINGGA KETEMU SUDAH TERDAPAT TUJUH KELOMPOK ARTI MANAJEMEN.
— TUJUH ARTI
MANAJEMEN
1. MANAJEMEN SEBAGAI ALAT ATAU CARA. INI MEMPUNYAI ARTI
PENGGUNAAN MANUSIA, UANG, BAHAN-BAHAN, PERLENGKAPAN DAN METODE SECARA EFEKTIF DEMI MENCAPAI TUJUAN.
2. MANAJEMEN
SEBAGAI KEKUATAN. ARTINYA, SEBUAH KEKUATAN YANG MEMIMPIN, MEMBERI PANDUAN, DAN
MENGARAHKAN SUATU ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN.
3. MANAJEMEN
SEBAGAI SISTEM. SISTEM PERILAKU KERJASAMA MANUSIA YANG DIARAHKAN DALAM MENCAPAI
TUJUAN LEWAT AKTIFITAS-AKTIFITAS RASIONAL BERKESINAMBUNGAN.
4. MANAJEMEN HUGA
SEBAGAI PROSES. PROSES PENCAPAIAN HASIL YANG DIINGINKAN VIA PENGGUNAAN SUMBER
DAYA SECARA EFISIEN.
5. MANAJEMEN
SEBAGAI FUNGSI. INI BERARTI, FUNGSI DARI DEWAN MANAJER ATAU SERING DISEBUT
MANAJEMEN UNTUK MENETAPKAN KEBIJAKAN, KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN SERTA
BERTANGGUNG JAWAB DALAM MEMBENTUK STRUKTUR ORGANISASI UNTUK MELAKSANAKAN
KEBIJAKAN YANG DITETAPKANNYA.
6. MANAJEMEN
SEBAGAI TUGAS. TUGAS DARIPADA PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PEMOTIVASIAN DAN
PENGAWASAN MENCAPAI SATU ATAU LEBIH TUJUAN.
7. MANAJEMEN
SEBAGAI AKTIFITAS. SEBAGAI AKTIFITAS KATA MANAJEMEN MERUJUK PADA ARTI
PENCAPAIAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN MELALUI USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN
ORANG LAIN.
MANAJEMEN MEMUNCULKAN DIRINYA SEBAGAI
AKTIFITAS YANG DILAKUKAN SEKELOMPOK ORANG DALAM SUATU SISTEM RELATIONSHIP
DENGAN PERTOLONGAN SUMBER DAYA BERSAMA SELURUH FASILITAS MENCAPAI TUJUAN YANG
HENDAK DIPEROLEH SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN. AAH PAK DJOKO APALAH ARTI SEBUAH
NAMA.
JADI MANAJEMEN SECARA LUAS BERARTI MENGELOLA. (IMAM MULYANA)
— Prinsip
manajemen
PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN BERSIFAT LENTUR DALAM ARTI BAHWA
PERLU DIPERTIMBANGKAN SESUAI DENGAN KONDISI-KONDISI KHUSUS DAN SITUASI-SITUASI
YANG BERUBAH. MENURUT HENRY FAYOL,
SEORANG PENCETUS TEORI MANAJEMEN YANG BERASAL DARI PERANCIS, PRINSIP-PRINSIP
UMUM MANAJEMEN INI TERDIRI DARI:
- PEMBAGIAN
KERJA (DIVISION OF WORK)
- WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB (AUTHORITY AND RESPONSIBILITY)
- DISIPLIN
(DISCIPLINE)
- KESATUAN
PERINTAH (UNITY OF COMMAND)
- KESATUAN
PENGARAHAN (UNITY OF DIRECTION)
- MENGUTAMAKAN
KEPENTINGAN ORGANISASI DI ATAS KEPENTINGAN SENDIRI
- PENGGAJIAN
PEGAWAI
- PEMUSATAN
(CENTRALIZATION)
- HIRARKI
(TINGKATAN)
- KETERTIBAN
(ORDER)
- KEADILAN
DAN KEJUJURAN
- STABILITAS
KONDISI KARYAWAN
- PRAKARSA
(INISIATIVE)
- SEMANGAT
KESATUAN, SEMANGAT KORPS
—
Manajer
—
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
TINGKATAN MANAJER
Tingkatan manajer
mulai dari bawah ke atas:
— Manejemen
lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen,
atau mandor (foreman).
— Manajemen
tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
— Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
SEBAGAI SUATU PROSES
PENGATURAN ATAU KETATALAKSANAAN MAKA DIKENAL ADANYA 2 ISTILAH :
FUNGSI/PROSES MANAJEMEN DAN ALAT MANAJEMEN
• FUNGSI/PROSES
MANAJEMEN POAC
• Planning
• Organizing
• Actuating
• Controlling
• Alat Manajemen
Sumber Daya (5M)+ S + T
• Men
• Money
• Materials
• Machines
• Method , Space,
T ime
Kategori jenis
konstruksi akan membedakan sumberdaya dan sistem konstruksi yang digunakan
Ø Lingkungan
(manajemen dan tata kelola)
Ø Peralatan
(jumlah, jenis dan kualitas)
Ø Bahan (jumlah,
jenis dan kualitas)
Ø Keahlian
(jumlah, jenis dan kualitas)
Ø Sumber keuangan
(jumlah dan skema)
Ø Teknologi/metode
(jumlah, jenis)
Semua daya dan sistem yang digunakan haruslah didukung data,
informasi, dan pengetahuan yang cukup dan dikelola secara profesional, tata
kelola terbaik (best practices, good governance) melalui
pendekatan manajemen pengetahuan (knowledge management approach),
manajemen value (value management) dan menghasilkan suatu luaran
yang mempuya nilai sesuai uang yang telah diinvestasikan (value for money)
dan dididukung penerapan regulasi yang konsisten (consistent),
transparan (transparant) dan akuntabilitas (accountable)
PEMILIK PROYEK (OWNER)
¢ Menunjuk
penyedia jasa
¢ Meminta laporan
secara periodik mengena pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh
penyedia jasa
¢ Memberikan
fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jaa untuk
kelancaran pekerjaan
¢ Menyediakan
lahan untuk tempat pekerjaan
¢ Menyediakan
Anggaran (Budget) Perenc. Dan Pelaksanaan Proyek dan membayar kepada
pihak penyedia jasa
¢ Pemilik Dapat
Sebagai Individu, Perusahaan, Atau Pemerintah.
¢ Ikut mengawasi
jalannya pelaksanaan dengan menunuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik
¢ Mengesahakan
perubhan dalam pekerjaan (bila terjadi)
¢ Menerima dan
mengesahkan pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan oleh penyedia jasa jika
produknya elah seseuai dengan apa yang dikehendaki
¢ Untuk Proyek
Yang Didanai Dari Dana Masyarakat, Loan, Hibah, Maupun Anggaran Pemerintah
Daerah, Pengguna Jasa/Pemilik/Owner Adalah Pemerintah.
KONSULTAN PERENCANA
(DESIGN ENGINEERING)
¢ Membuat
perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencanan
kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya
¢ Memberikan
usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan
¢ Memberikan
jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas
dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
¢ Membuat gambar
revisi bila terjadi perubahan rencana
¢ Menghadiri
rapat koordinasi penhelolaan proyek.
KONSULTAN PENGAWAS
(SUPERVISION)
Sebagai Wakil Dari Pengguna Jasa Yang Bertanggungjawab Untuk
Melakukan Pengawasan Dalam Berbagai Kegiatan Proyek Yang Diharapkan Sesuai
Dengan Spesifikasi (Mutu, Biaya, Dan Anggaran).
KONTRAKTOR (PELAKSANA)
Penyedia Jasa Yang Menyediakan Jasa Untuk Menyelesaikan
Pekerjaan Konstruksi Sesuai Dengan Kesepakatan Antara Pemilik Proyek (Owner)
Dengan Pelaksana Proyek (Kontraktor).
PEMASOK (SUPPLIER)
Penyedia Jasa Berupa Pengadaan Material/Bahan, Tenaga Kerja, Dan
Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam Pelaksanaan Proyek.
INSTANSI TERKAIT
Terlibat Dalam Perijinan/Regulation, Masalah Aspek Hukum (Legal
Aspect), Seperti : Dinas Tata Kota Untuk Perijinan Membangun (IMB), Lembaga
Penegakkan Hukum Dan Arbitrase Untuk Menyelesaikan Dispute/Perselisihan Dalam
Pelaksanaan Kontrak.
MASYARAKAT (COMMUNITY)
— Meningkatkan
akses masyarakat ke keuntungan proyek sehingga proporsi terbesar keuntungan
proyek langsung diterima oleh target yang tepat (masyarakat setempat)
— Adanya transfer
keahlian dan meningkatkan kemampuan masyarakat di sekitar lokasi proyek.
— Meningkatkan
rasa memiliki masyarakat terhadap infrastruktur yang berada di sekitar
lingkungannya dengan harapan masyarakat akan memelihara dan menjaga
infrastruktur tersebut.
PENYEDIA PELAYANAN
PUBLIK
Perusahaan listrik negara (PLN), TELKOM, dan perusahaan air
minum (PDAM) merupakan lembaga penyedia pelayanan public.
LEMBAGA INTERNAL
Lembaga internal
merupakan lembaga yang memutuskan suatu kebijakan yang dapat berupa tentang :
(1) perencanaan
dan konsep pembangunan,
(2) tata ruang,
dan
(3) penggunaan
lahan publik.
Pada tingkat
Kota/Kabupaten adalah BAPPEDA dan tingkat pusat dikelola oleh BAPPENAS.
ORGANISASI NON
PEMERINTAH (ORNOP/NGO)
Partisipasi Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) Sangat Diharapkan
Dalam Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Proyek Konstruksi,
Termasuk Dalam Memantau Dampak Negatif Yang Dapat Terjadi Terhadap Lingkungan
Sekitarnya. Selain Itu, ORNOP Diharapkan Dapat Memberikan Advokasi Pada
Masyarakat Setempat.
Alasan dan
pertimbangan Tipe atau bentuk organisasi proyek dari kontraktor
- Besarnya
nilai proyek
- Tingkat
teknologi dan kompleksitas proyek
- Luasnya
area dan jangkauan proyek
- Macam
dan jenis pekerjaan proyek
- Besarnya
dan banyaknya sumber daya yang harus dikelola untuk kepentingan proyek
- Bentuk
kontrak, pada kontrak harga tidak tetap, keperluan personil bertambah.
- Kebutuhan
dan selera manajer proyek atau perusahaan kontraktor yang bersangkutan
0 komentar:
Posting Komentar