Nama : Agus Rahmawan
Nim : 417110001
Kelas : 6a
Tugas Pertemuan ke-3
Pengertian agregat
Agregat adalah salah satu dari bahan material beton yang berupa sekumpulan batu pecah, kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya. Agregat merupakan suatu material yang digunakan dalam adukan beton yang membentuk suatu semen hidrolis. Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan, secara umum agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya.
1. Jenis-jenis agregat
a. Agregat Halus
Agregat Halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan lebih kuat yang mempunyai Bj 1400 kg/m. Agregat halus yang baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 % dari berat, tidak mengandung bahan organis lebih banyak, terdiri dari butiran yang tajam dan keras, dan bervariasi.
Berdasarkan SNI 03-6820-2002, agregat halus adalah agregat besar butir maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil alam, sedangkan agregat halus olahan adalah agregat halus yang dihasilkan dari pecahan dan pemisahan butiran dengan cara penyaringan atau cara lainnya dari batuan atau terak tanur tinggi.
Berdasarkan ASTM C33 agregat halus umumnya berupa pasir dengan partikel butir lebih kecil dari 5 mm atau lolos saringan No.4 dan tertahan pada saringan No.200.
Tabel 2.3 Batasan gradasi untuk agregat halus
Ukuran Saringan ASTM
|
Persentase berat yang lolos pada tiap saringan
|
9,5 mm
|
100
|
4,76 mm
|
95 – 100
|
2,36 mm
|
80 – 100
|
1,19 mm
|
50 – 85
|
0,595 mm
|
25 – 60
|
0,300 mm
|
10 – 30
|
0,150 mm
|
2 – 10
|
Sumber : ASTM C-33
- Agregat Kasar
Menurut SNI 1970-2008, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1½ inci).
Berdasarkan ASTM C33 Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah dengan partikel butir lebih besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5 mm.
Tabel 2.2 Batas-batas gradasi agregat kasar untuk maksimal nominal 19 mm
Ukuran ayakan (mm)
|
Pemisahan ukuran
|
Persen (%) berat
yang lewat masing-masing ayakan
| |
25
|
100
|
19
|
90 – 100
|
9,5
|
20 – 55
|
4,75
|
0 – 10
|
2,36
|
0 – 5
|
Sumber : SNI 7656-2012
2. Jenis-jenis Pengujian Bahan Agregat
1. Mesin los angeles dengan 500 putaran.
2. Saringan mulai ukuran 37,5 mm ( 1 ½” ) sampai 2,36 mm ( No.8 ).
3. Bola-bola baja
4. Timbangan digital, ketelitian 0,001 gr.
5. Oven.
6. Wadah.
Langkah Pengujian
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian keausan agregat dengan mesin Los Angeles setelah ditimbang sesuai dengan tabel ukuran fraksi diatas.
2. Mencuci agregat hingga bersih dan oven selama 24 jam, setelah dioven dinginkan agar suhunya sama dengan suhu ruangan.
3. Memasukkan benda uji ke dalam mesin Los Angeles dengan bola baja yang sesuai pada tabel ukuran fraksi diatas.
4. Menyalakan mesin, mesin akan berputar dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm untuk 500 putaran.
5. Setelah putaran selesai sampel dikeluarkan kemudian melakukan penyaringan awal dengan saringan berdiameter lebih dari 1,7 mm (No.12). Saring bagian sampel yang lebih halus dengan saringan 1,7 mm (No.12). Butiran yang tertahan / lebih besar dari 1,7 mm (No.12) dicuci bersih kemudian dikeringkan dengan oven suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap lalu ditimbang.
Berdasarkan SK SNI 2417 – 1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut :
1. Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang diuji tidak baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
2. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40%, maka agregat yang diuji baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
Jadi, pengujian keausan agregat dengan menggunakan mesin Los Angeles diatas diperoleh nilai keausan : 20,19 % sehingga baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
3. Gradasi Agregat.
Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran butir agregat . Gradasi agregat berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran.
Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi pesegi dari saringan tersebut.
Gradasi agregat dapat dibedakan atas :
Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi pesegi dari saringan tersebut.
alat saringan |
- Gradasi seragam (uniform graded)
- Gradasi rapat (dense graded)
- Gradasi senjang (gap graded)
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar